• Breaking News

    Kelelawar malam refidifinisi musik rock lewat album jalan gelap

    Kelelawar Malam: Redefinisi Musik Rock Lewat Album “Jalan Gelap”


    NGERI: Grup musik asal Jakarta, Kelelawar Malam, merilis album kedua berjudul "Jalan Gelap" (31/3). Foto dok. Kelelawar Malam
    Setelah melalui penantian nyaris 6 tahun lamanya, grup musik asal Jakarta, Kelelawar Malam, resmi meluncurkan album penuh kedua bertajuk “Jalan Gelap” pada Jumat (31/3) kemarin di bawah bendera Lawless Jakarta Records. Di album terbaru ini, grup pengusung ‘Horror Metal Punk’ yang ditunggangi Sayiba Von Mencekam (Gitar/Vokal), Fahri Al Maut (Gitar), Deta Beringas (Gitar), Uri Sang Pembantai Dari Mongol (Bass) dan Hafidh Buto pada drum, mengeksplorasi karakter musik mereka dengan memasukkan berbagai unsur seperti blues rock, black metal hingga NWOBHM (New Wave Of British Heavy Metal) a la Iron Maiden, Judas Priest dsb. ke dalam warna musik punk yang telah menjadi ciri khas mereka selama ini. Lewat 8 buah lagu penuh kengerian, di album baru tersebut, Kelelawar Malam tidak hanya meredefinisi musik mereka sendiri, namun sekaligus meredefinisi musik rock Indonesia secara keseluruhan. Tabik !
    Dari segi orientasi lirik, Kelelawar Malam menggali lebih dalam tema-tema yang diangkat. Seperti pada lagu “Jalan Gelap” dimana menceritakan tentang perilaku sebagian besar masyarakat ‘modern’ di Indonesia yang berusaha mencari kekuatan magis atau supranatural untuk mendapatkan kekayaan dan kehormatan, hingga sampai pada topik bencana alam di lagu “Merapi”. Terdapat pula cerita fiksi mengenai kaum vampir yang berusaha mengubah manusia menjadi bagian dari dirinya dengan tujuan mendominasi dunia yang tersurat pada nomor berjudul “Ordo Vampir”. Single tersebut juga sempat dirilis melalui netlabel yang berbasis di Yogyakarta, Yes No Wave, pada malam Halloween (31/10) kemarin. Von Mencekam yang bertanggung jawab pada departemen lirik, banyak terinspirasi dari buku-buku karangan Tatang S. hingga Stephen King, serta film-film horor seperti “Pengabdi Setan”, “Malam Satu Suro”, “Bayi Ajaib” sampai “Rosemary’s Baby” dan “Psychomania”.

    Pasca scene ’77 NY punk di C.B.G.B berakhir, punk-rock menjadi lebih straight-forward dan less artsy. Band-band punk yang ‘aneh dan eksentrik’ kini justru eksis bukan di scene punk itu sendiri, tidak seperti di era ’77… Begitu pula di scene lokal, lebih banyak band lokal lebih condong ke 80’s & 90’s punk yang notabene musiknya lebih simpel. Lalu, semakin seragam dan tipikalnya band punk lokal sungguh membuat kami bosan, untung saja hadir Kelelawar Malam.

    Kelelawar Malam memang awalnya adalah band yang terpengaruh kuat oleh The Misfits, namun mereka berhasil menelusuri lebih dalam akar musik, serta meluaskan refrensi mereka akan musik-musik yang setipe dengan band idola mereka. Tidak terjebak menjadi band cover-version ataupun band dengan sebutan yang memalukan: “The Misfits-nya Indonesia” yang sudah banyak disandang oleh band-band sebelum mereka. Jadi, ini adalah poin lebih yang dimiliki oleh Kelelawar Malam, membedakan mereka jauh dari banyak band lokal yang terpengaruh oleh The Misfits.


    kelelawar malam - Jalan Gelap



    Sementara itu pada divisi artwork, Kelelawar Malam menggaet salah satu seniman visual asal Bandung yakni Dani ‘Tremor’ (yang juga merupakan vokalis band hardcore/punk, Milisi Kecoa) untuk mengerjakan sampul album “Jalan Gelap”. Kelelawar Malam sekaligus melakukan penghormatan untuk film horor lokal tahun 80an lewat karya-karya yang ada di dalam album tersebut. Selain Tremor, Kelelawar Malam juga melibatkan seniman lain seperti Rukmunal Hakim dan Reza Prawiro.
    Rencananya, setelah dikemas ke dalam format cakram padat, album ini juga akan dirilis dalam format piringan hitam melalui label independen, Grieve Records. Album terbaru milik Kelelawar Malam, niscaya akan menghantui dan mendatangkan malapetaka bagi siapapun yang mendengarkan. Selalu nyalakan dupa sebelum memutar album ini. Pecut !





    Sc : (semarangonfire)

    No comments:

    Post a Comment

    Mengapa Menuntut Ilmu Itu Terkadang Berat Untuk Kita Jalani?

    Mengapa Menuntut Ilmu Itu Terkadang Berat Untuk Kita Jalani? Holla... selamat datang di blog ane kali ini agan sista di luar sana yang sed...

    COMING SOON

    COMING SOON

    COMING SOON